Setidaknya 200 orang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza utara pada Sabtu, 30 November 2024, menurut pejabat kesehatan setempat. PBB menyatakan akan menghentikan pengiriman bantuan melalui persimpangan utama Gaza setelah truk-truk bantuan dicuri. Kejadian ini menyoroti buruknya situasi kemanusiaan di Gaza, di mana banyak warga sipil tewas akibat serangan militer Israel dan kelaparan semakin mengancam. Pada Jumat sebelumnya, dua anak dan seorang wanita tewas terinjak-injak saat berusaha membeli makanan.
Serangan ini berlangsung bersamaan dengan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, yang menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi kesempatan pasukannya untuk fokus pada Gaza. Dr. Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, melaporkan bahwa serangan di kawasan Tal Al Zaatar dan Beit Lahiya di Gaza utara menghancurkan lima bangunan yang menampung lebih dari 200 orang. Banyak korban meninggal, dengan hanya satu orang yang berhasil diselamatkan.
Serangan ini menambah daftar panjang korban yang jatuh, termasuk lebih dari 100 orang yang tertimbun reruntuhan di Tel Al Zaatar, serta lebih dari 40 anggota keluarga “Al-Araj” yang tewas dalam serangan lain. Pihak CNN telah meminta komentar dari Pasukan Pertahanan Israel mengenai serangan ini dan upaya mereka mengurangi korban sipil.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 44.429 orang tewas dan lebih dari 105.000 lainnya terluka sejak perang dimulai. Namun, angka ini kemungkinan lebih rendah karena banyak wilayah di Gaza utara yang tidak dapat dijangkau, dan banyak korban yang tidak tercatat.
Sementara itu, PBB menghentikan sementara pengiriman bantuan kemanusiaan setelah pencurian truk bantuan yang terjadi pada Sabtu dan Minggu. Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa “kelaparan semakin parah,” dan keputusan untuk menghentikan pengiriman melalui Kerem Shalom diambil setelah beberapa truk makanan dicuri. Lazzarini juga menekankan bahwa Israel harus memastikan bantuan dapat sampai dengan aman di Gaza dan melindungi pekerja kemanusiaan.
Di sisi lain, badan Israel yang mengatur bantuan kemanusiaan, COGAT, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 truk bantuan kemanusiaan telah dikirimkan ke Gaza melalui beberapa titik penyeberangan minggu lalu dan mereka akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk meningkatkan pasokan bantuan ke daerah kantong tersebut.