Bagaspati : Presiden Rusia, Vladimir Putin, memutuskan untuk mengalokasikan 32 persen dari total anggaran pendapatan belanja negara (APBN) Rusia tahun depan untuk sektor pertahanan. Keputusan ini mencerminkan prioritas Putin untuk memperkuat kemampuan militernya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Ukraina.
Menurut Fresno Bee pada 2 Desember 2024, angka ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah anggaran militer Rusia, dengan kenaikan sekitar 4 persen dibandingkan anggaran tahun ini. Pengesahan anggaran oleh Putin terjadi setelah parlemen Rusia menyetujui rancangan tersebut bulan lalu, langkah yang diambil di tengah perang yang semakin memanas antara Rusia dan Ukraina, yang sudah memasuki tahun ketiga sejak invasi dimulai.
Pada hari yang sama, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang aktif mencari dukungan internasional, menerima kunjungan pejabat tinggi Uni Eropa di Kyiv. Delegasi tersebut, termasuk Ketua Dewan Eropa António Costa dan Komisaris Uni Eropa untuk Perluasan Marta Kos, mengulang komitmen mereka untuk mendukung Ukraina.
Konflik Rusia-Ukraina terus meningkat, dengan kedua pihak melancarkan serangan besar-besaran dalam beberapa pekan terakhir. Ukraina berhasil meluncurkan rudal buatan AS dan Inggris ke Moskow, sebuah langkah penting yang diupayakan Zelensky untuk memperoleh persetujuan dari sekutu-sekutunya. Sebagai tanggapan, Rusia mengancam akan menyerang gedung pemerintahan di Kyiv dan melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina.
Perang ini, yang menjadi konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, menguras sumber daya militer dan finansial kedua negara. Meskipun Rusia memiliki militer yang lebih besar dan canggih, bantuan miliaran dolar dari sekutu-sekutu Ukraina, termasuk AS dan Inggris, telah membantu Ukraina bertahan dan menjaga keseimbangan di medan perang.
Keputusan Rusia untuk meningkatkan anggaran pertahanannya menunjukkan tekad negara tersebut untuk mempertahankan kekuasaannya, meskipun konflik ini terus memberikan dampak besar pada perekonomian dan stabilitas domestik kedua negara.