Bagaspati (Jakarta)- Bahaya judi online nampaknya belum dipahami secara tepat oleh masyarakat. Pasalnya, pelaku judi online baru-baru ini terkuak, berasal dari berbagai latar mulai dari anggota legislatif hingga wartawan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengingatkan bahaya judi online.
Di hadapan prajurit TNI Angkatan Udara saat Reuni Walet 2024 di Skadron Udara 4 Wing 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Menko mengingatkan bahaya judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol).
Hadi berpesan para prajurit harus menjaga diri mereka dari bahaya tersebut.
“Pemain judol dari Skadron 4 tidak ada. Jangan main, berbahaya. Sudah pinjam online, kalah judol. Akhirnya, bunuh diri nanti,” kata Menko Hadi, Sabtu, 29 Juni 2024.
Ia menyampaikan data Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan tidak ada prajurit TNI AU di Skadron 4 yang bermain judi online. Kepatuhan itu, Hadi melanjutkan harus dipertahankan.
“Jangan sampai Skadron (Udara) 4 bermain,” kata dia.
Dalam acara yang sama, Hadi, yang merupakan mantan Panglima TNI dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, juga berpesan kepada para perwira TNI AU.
Utamanya penerbang-penerbang dari Skadron Udara 4 untuk terus meningkatkan kemampuan diri di tengah kemajuan teknologi digital.
“Sekarang semua berbicara menggunakan sistem. Dimensi digital sudah menguasai dunia. Jadi, jangan pernah berhenti untuk menuntut ilmu,” kata Menko Hadi.
Hadi juga menyambut baik acara Reuni Walet 2024 yang mempertemukan penerbang dari Skadron Udara 4 dari masa ke masa.
“Tidak usah sungkan kalau ke Jakarta menghubungi seniornya. Jadi, apa yang disampaikan Pak Yushan menceritakan karier ini sebagai virus untuk junior agar dapat mengikuti jejak seniornya,” kata Hadi.
Yushan yang disebut Hadi merujuk pada Marsekal Muda TNI (Purn.) Yushan Sayuti, yang jabatan terakhirnya Komandan Pusat Polisi Militer TNI AU (Danpuspomau).
Walet
Istilah “Walet” pada awalnya merujuk pada awak pesawat pengintai Cessna 401A/402A, yang kemudian menjadi callsign pesawat itu atas usulan dari Capt. Pilot Kapten Pnb Chaerudin Ray pada 1985.
Dalam perjalanannya, callsign Walet dikukuhkan sebagai callsign penerbang pesawat-pesawat yang bernaung di bawah Skadron Udara 4.
Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto merintis karier militernya di Skadron Udara 4 sebagai penerbang pesawat angkut ringan.
Di Skadron Udara 4, Hadi saat masih perwira muda berpangkat letnan dua menerbangkan pesawat Cassa untuk berbagai operasi militer perang dan operasi militer selain perang.
Kemudian, dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4.