Bagaspati : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga atas pencapaian mereka dalam Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Ketiga sekolah tersebut adalah SMA Negeri 1 Bobotsari, SMP Negeri 1 Padamara, dan SMP Negeri 1 Purbalingga.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi luar biasa yang diraih dalam program UKBI, yang bertujuan untuk mengukur kemampuan bahasa Indonesia peserta, baik dalam penulisan maupun ejaan. UKBI merupakan alat penting untuk mempersiapkan siswa menjadi tenaga profesional yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyatakan bahwa jumlah peserta UKBI pada tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, meski hal ini memerlukan analisis lebih lanjut. “Penurunan ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya jumlah peserta pada tahun sebelumnya, atau faktor lain yang perlu kita kaji,” ujar Hafidz dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id pada Senin, 2 Desember 2024.
Namun demikian, hasil ujian UKBI menunjukkan peningkatan signifikan, terutama dalam keterampilan mendengarkan dan membaca. Pada sesi mendengarkan, nilai rata-rata meningkat dari 484 pada 2023 menjadi 490 pada 2024, yang menunjukkan bahwa siswa SMA Negeri 1 Bobotsari semakin mahir dalam memahami materi yang didengar. Peningkatan lebih besar terjadi pada sesi membaca, di mana nilai rata-rata naik dari 454 menjadi 576, menunjukkan kemampuan siswa dalam memahami teks dan mengolah informasi semakin baik.
Hafidz mengungkapkan bahwa hasil UKBI ini bisa dijadikan bahan evaluasi bagi para guru, baik guru bahasa Indonesia maupun guru di bidang studi lainnya, untuk memastikan siswa dapat mengaplikasikan kaidah bahasa dengan baik. “Pencapaian ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi dan penguatan sosialisasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bobotsari,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Syarifuddin, menekankan bahwa program UKBI sangat penting untuk menguji kualitas penggunaan bahasa Indonesia oleh penutur asli. “Kami memberikan apresiasi khusus kepada SMA Negeri 1 Bobotsari, yang telah menunjukkan implementasi terbaik dari program ini. Kami berharap Purbalingga bisa menjadi contoh yang bisa diadopsi secara nasional,” ujarnya.
Syarifuddin juga menjelaskan bahwa ada enam indikator yang menjadi pertimbangan dalam penilaian penghargaan UKBI, yaitu jumlah peserta terbanyak, kreativitas dalam ide yang dituangkan melalui video, foto, dan artikel, kualitas isi, pesan yang disampaikan, kualitas bahasa yang digunakan, serta jumlah penonton video terbanyak.
Di tingkat sekolah, Kepala SMA Negeri 1 Bobotsari, Joko Widodo, menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil dari usaha mereka dalam mengedukasi siswa bahwa keterampilan berbahasa lebih dari sekedar penguasaan kosakata, namun juga mencakup pemahaman makna dan struktur bahasa Indonesia. “Keterampilan berbahasa yang baik sangat penting untuk bekal siswa di masa depan, terutama di dunia kerja,” ujar Joko.
Joko juga berharap agar Bahasa Indonesia dapat semakin mendunia. “Semoga bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi di dalam negeri, tetapi juga menjadi bahasa ilmiah yang digunakan secara internasional,” pungkasnya.